FIM Umumkan Daftar Helm yang Tak Memenuhi Standar Keamanan

Minggu, 16 Juni 2019 - 17:42 WIB
FIM Umumkan Daftar Helm yang Tak Memenuhi Standar Keamanan
Pembalap MotoGP 2019. FOTO/ Crash Net
A A A
MADRID - Sesi pertama latihan Gra di Litar Catalunya semalam menyaksikan beberapa orang pembalap tertinggi MotoGP tidak dapat memakai helm biasa mereka. Pasalnya beberapa merek helm ternama dinyatakan tidak sesuai standar Federasi Balap Dunia (FIM).

Langkah ini diambil setelah beberapa merek helm gagal memenuhi standar homologasi baru FIM .

Andrea Dovioso dan Pecco Bagnaia yang mengenakan helm Suomy dan Aleix Espargaro (KYT) adalah beberapa pembalap yang terlibat. Solusinya, ketiganya menggunakan helm Shoei dan Shark yang dilukis dengan logo Suomy dan KYT.

Ketika ditanya tentang perubahan itu, Dovioso mengatakan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan situasi tersebut. "Saya memiliki manajer yang baik dan kami dapat mengelola situasi ini dengan baik." tutur Dovi seperti dilansir dari Crashnet, Minggu (16/6/2019)

Hampir setahun yang lalu, FIM telah mengumumkan standar homolog baru yang akan diberlakukan pada awal musim, tetapi ditunda hingga minggu lalu. Tes baru ini dilaporkan mengubah banyak standar yang diadopsi sebelumnya.

Ini juga menggabungkan fitur terbaik dari tes sebelumnya untuk membentuk standar keseluruhan yang lebih aman.

Produsen perlu mengirim 10 unit helm dari setiap ukuran yang digunakan oleh pengendara mereka untuk menjalani tes independen di Laboratorium Dampak di Institut Penelitian Teknik Aragon, Universitas Zaragoza.

Pengujian meliputi aspek kerusakan linear dan uji tusukan yang dirancang untuk menjaga helm senyaman mungkin.

Kemudian semua helm pengaman ini akan diizinkan untuk menambahkan kode QR ke lapisan dalam mengkonfirmasikan bahwa ia telah lulus tes adalah:

AGV, Airoh, Arai, Bell, HJC, Kabuto, LS2, MT, NHK, X-lite / Nolan, Skorpion, Shark dan Shoei dikatakan telah lulus uji homologasi. Sementara Suomy dan KYT masih belum memiliki helm untuk pembalap mereka pada balapan minggu ini.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1727 seconds (0.1#10.140)