Rafael Sang Fotographer Cilik di Desa Huta Ginjang Danau Toba
A
A
A
HUTA GINJANG - Hobi memotret dan mengambil momen-moment indah menjadi keahlian fotografer cilik Franky Rafael Siregar, 10.
Berkunjung ke Geosite Hutaginjang, di Desa Hutaginjang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, rasanya kurang lengkap apabila tidak mengabadikan keindahan alam dan momen liburan disana. Tak perlu bingung, apalagi harus kehilangan momen apabila Anda lupa membawa kamera atau ponsel.
Fotographer cilik, Franky Rafael Siregar, akan langsung menyambut pengunjung untuk menawarkan foto dengan latar panorama Danau Toba. Dengan ramah Rafael akan menawarkan difoto kepada wisatawan yang berkunjung ke Huta Ginjang. "Mari saya foto. Satu foto harganya Rp20 ribu sudah dicetak. Pasti cantik hasilnya," ujar Rafael.
Meski masih berusia belia, Rafael memiliki kemampuan layaknya fotograper profesional dengan mengatur gaya wisatawan yang akan difoto. Rafael yang masih pelajar kelas IV di SD Hutaginjang, mengaku hobi dan kesibukannya itu jika hari libur dapat mengpenghasilkan uang Rp200 ribu sehari, sedangkan pada hari biasa Rp100 ribu.
"Jika hari biasa saya kerja setelah pulang sekolah. Jika ada 5 foto, saya diberi upah Rp20 ribu dan jika 10 foto diberi bapak Rp30 ribu," tutur Rafael. Rafael mengaku belajar fotografi dari ayahnya P Siregar yang juga fotografer dan tukang cetak foto.
Salah seorang wisatawan Dame Manullang mengaku sangat puas dengan hasil foto karya Rafael. "Bagus hasil fotonya dan saya salut masih kecil sudah bisa mencari duit dengan menjadi fotograper," jelas Dame.
Berkunjung ke Geosite Hutaginjang, di Desa Hutaginjang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, rasanya kurang lengkap apabila tidak mengabadikan keindahan alam dan momen liburan disana. Tak perlu bingung, apalagi harus kehilangan momen apabila Anda lupa membawa kamera atau ponsel.
Fotographer cilik, Franky Rafael Siregar, akan langsung menyambut pengunjung untuk menawarkan foto dengan latar panorama Danau Toba. Dengan ramah Rafael akan menawarkan difoto kepada wisatawan yang berkunjung ke Huta Ginjang. "Mari saya foto. Satu foto harganya Rp20 ribu sudah dicetak. Pasti cantik hasilnya," ujar Rafael.
Meski masih berusia belia, Rafael memiliki kemampuan layaknya fotograper profesional dengan mengatur gaya wisatawan yang akan difoto. Rafael yang masih pelajar kelas IV di SD Hutaginjang, mengaku hobi dan kesibukannya itu jika hari libur dapat mengpenghasilkan uang Rp200 ribu sehari, sedangkan pada hari biasa Rp100 ribu.
"Jika hari biasa saya kerja setelah pulang sekolah. Jika ada 5 foto, saya diberi upah Rp20 ribu dan jika 10 foto diberi bapak Rp30 ribu," tutur Rafael. Rafael mengaku belajar fotografi dari ayahnya P Siregar yang juga fotografer dan tukang cetak foto.
Salah seorang wisatawan Dame Manullang mengaku sangat puas dengan hasil foto karya Rafael. "Bagus hasil fotonya dan saya salut masih kecil sudah bisa mencari duit dengan menjadi fotograper," jelas Dame.
(boy)