Copa America 2019, Brasil Memulai dengan Torehan Mantap

Minggu, 16 Juni 2019 - 08:49 WIB
Copa America 2019, Brasil Memulai dengan Torehan Mantap
Copa America 2019, Brasil Awali dengan Torehan Meyakinkan
A A A
SAO PAULO - Brasil memulai Copa America 2019 di kandang sendiri dengan mengandaskan Bolivia tiga gol tanpa balas.

Tapi, laga tersebut baru awal dari perjalanan panjang memburu gelar sampai 7 Juli mendatang. Di Copa America, menjadi tuan rumah tidak otomatis membuat mereka berpeluang besar menjadi juara. Setidaknya, sejak resmi menggunakan nama Copa America pada 1975, dari 12 tuan rumah baru tiga tim yang sukses mengunci gelar juara. Dimulai Brasil pada 1989, Uruguay (1995), dan Kolombia (2001). Karena itu, kemenangan Brasil yang dicetak Philippe Coutinho pada menit ke-50 dari titik penalti dan 53 serta Everton Soares (85) bisa membuat mereka sedikit menarik napas lega.

Ini berbeda saat masih menggunakan nama South America Championships (1916–1967) dari 29 pergelaran, 16 di antaranya menjadi milik tuan rumah dengan Uruguay, Argentina, dan Brasil menjadi aktor utamanya. Brasil, misalnya. Dari tiga kali menjadi tuan rumah di era South America Championships, mereka sukses mengunci gelar.

Sementara Argentina, dari tujuh kesempatan menjadi tuan rumah, enam di antaranya membuahkan hasil. Mereka hanya sekali kehilangan muka di depan pendukung sendiri, yaitu pada edisi perdana South America Championships 1916. Uruguay tak mau ketinggalan dengan kemampuan mereka mengonversi keuntungan tuan rumah menjadi gelar. Dari enam kali kesempatan, semuanya berhasil dikonversi menjadi trofi.

Wajar jika Uruguay menjadi tim paling banyak yang memiliki trofi dalam sejarah. Peta juara mulai mencair di era Copa America. Meski Brasil, Uruguay, dan Argentina tetap wara-wiri dalam penyerahan trofi, kini mulai muncul kuda hitam. Seperti Cile yang dalam dua tahun terakhir mengamankan gelar atau Kolombia yang berhasil menjadi juara saat menjadi tuan rumah edisi 2001.

“Brasil adalah salah satu favorit. Tapi, kami bukan satu-satunya. Ada tim-tim hebat. Ada elemen kejutan dalam kompetisi ini. Kami sadar dengan tanggung jawab untuk meraih kemenangan. Tapi, kami harus bertanggung jawab dengan sukacita,” kata Pelatih Brasil Tite, dikutip business-standard.

Menjadi tuan rumah, Tite berusaha melakukan regenerasi dengan menggabungkan muka lama dan baru. Setidaknya ada 14 dari 23 pemain adalah anggota skuad Piala Dunia, minus Neymar. Pemain Paris Saint-Germain tersebut absen karena mengalami cedera engkel sebelum turnamen. Sebagai ganti, pelatih berusia 58 tahun itu menggunakan jasa penyerang Liverpool Firmino.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5066 seconds (0.1#10.140)