Donald Trump: Iran Adalah Negara Teror

Sabtu, 15 Juni 2019 - 10:13 WIB
Donald Trump: Iran Adalah Negara Teror
Presiden AS Donald Trump menyalahkan Iran dalam serangan dua kapal tanker di Teluk Oman dan menyebutnya sebagai negara teror. Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan Iran sebagai negara teror sebagai tanggapan atas serangan dua kapal tanker di Teluk Oman.

Ia menolak pengakuan Iran yang menyangkal berada di balik serangan itu. "Iran melakukannya," kata Trump pada "Fox & Friends" beberapa jam setelah militer AS merilis rekaman yang menunjukkan sebuah kapal patroli Iran mengeluarkan ranjau limpet yang tidak meledak dari salah satu kapal.

"Anda tahu mereka melakukannya karena Anda melihat kapal itu," kata Trump dalam wawancara langsung.

"Saya kira salah satu ranjau tidak meledak dan pada dasarnya Iran memiliki semua yang tertulis," tambahnya.

"Kamu melihat kapal di malam hari, berhasil melepaskan ranjau - dan itu terekspos," katanya seperti dikutip dari New York Post, Sabtu (15/6/2019).

Trump menegaskan bahwa Selat Hormuz, rute pelayaran komersial utama, tidak akan ditutup setelah serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman. "Itu tidak akan ditutup lama dan mereka tahu itu. Mereka sudah diberitahu dengan istilah yang sangat kuat," ujarnya.

“Mereka adalah negara yang penuh teror, dan mereka telah banyak berubah sejak saya menjadi presiden. Mereka berada dalam masalah yang sangat dalam," sambung Trump.

Ditanya bagaimana dia berencana untuk mengatasi Teheran dan menghentikan insiden serupa yang lebih jauh, Trump berkata: "Kita lihat saja."

Ia juga mengatakan AS, yang sangat keras dalam sanksi, ingin mengembalikan Iran ke meja perundingan.
"Mereka telah diberitahu dalam istilah yang sangat kuat. Kami ingin mengembalikan mereka ke meja perundingan jika mereka ingin kembali. Saya tidak terburu-buru," ucap Trump.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, di akun Twitternya mengatakan bahwa Washington membuat tudahan terhadap Iran tanpa sedikit pun bukti faktual atau tidak langsung.

Dia menuduh AS berusaha untuk "menyabotase diplomasi" ketika Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengunjungi Iran. Salah satu kapal yang ditargetkan dalam serangan itu diketahui dimiliki oleh perusahaan Jepang sementara yang lain dioperasikan oleh Norwegia.

Video yang dirilis oleh Komando Pusat AS menunjukkan bahwa pasukan AS di wilayah tersebut mengamati kapal-kapal Iran mendekati kapal tanker Kokuka Courageous milik Jepang dan melepas perangkat peledak.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5725 seconds (0.1#10.140)