Hasil Riset: 52% Orang Tua Mengaku Gaptek

Sabtu, 15 Juni 2019 - 09:43 WIB
Hasil Riset: 52% Orang Tua Mengaku Gaptek
Ilustrasi internet. FOTO/ Ist
A A A
JAKARTA - Kaspersky Lab merilis riset mengenai bagaimana sebuah teknologi telah merubah cara orang dalam menjalani hidup sehari-hari.

Hasilnya, ditemukan 52% orang yang berusia 55 tahun ke atas mengaku tidak mememiliki pengetahuan tentang teknologi. Sedangkan 41% dari mereka akan menelepon anak atau anggota keluarga yang usianya lebih mudah, guna mendapatkan dukungan teknologi informasi (TI) jarak jauh. Sebagian dari mereka juga mengakui kalau anggota keluarga mereka yang lebih muda enggan untuk membantu, seperti diakui oleh 18% responden.

Lucunya, demi mendapatkan informasi terkait penggunaan teknologi ini, 15% responden bahkan rela 'menyuap' anggota keluarga yang lebih muda. “Tidak semua orang tumbuh dengan teknologi - dan oleh karena itu generasi yang lebih tua mungkin merasa tidak nyaman menggunakannya layaknya milenial, atau mereka yang ahli dalam teknologi," kata Alexander Moiseev, Chief Business Officer Kaspersky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/6/2019).

Lebih lanjut, dari segi kaum milenial sebanyak 55% merasa berkewajiban untuk memberikan pengarahan bagi paran orang tua mereka. Namun 25% nya mengatakan bahwa mereka lebih memilih menghindari anggota keluarga yang mereka pikir akan meminta bantuan.

Kaspersky juga turut mencatat bahwa ketergantungan yang berlebihan pada kaum milenial yang dianggap sebagai ladang informasi soal teknologi dapat memengaruhi hubungan keluarga, hingga kebiasaan mereka dalam memberikan hadiah.

Data menunjukan 30% milenial menghindari membeli hadiah berupa teknologi kepada anggota keluarga yang lebih tua, karena tahu bahwa merekalah yang akan diminta untuk meberikan bantuan soal pengguanaan serta fungsi perangkat tersebut. Riset ini dilakukan dengan metode survei online terhadap 11.000 konsumen Kaspersky Lab dari 13 negara dengan kuota perwakilan nasioan untuk setiap kelompoj dari jenis kelamin, usia dan wilayah.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9615 seconds (0.1#10.140)