Bantuan Pangan KPM Batubara Membusuk dan Tak Layak di Konsumsi

Jum'at, 03 April 2020 - 18:32 WIB
Bantuan Pangan KPM Batubara Membusuk dan Tak Layak di Konsumsi
Bantuan Pangan KPM Batubara Membusuk dan Tak Layak di Konsumsi. Foto/SINDOnews. Fadly Pelka
A A A
BATUBARA - Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (Korteks) yang ditempatkan di Kabupaten Batubara, Sony diduga tidak memahami Tupoksi sebagai korteks.

Seyogianya Korteks melakukan koordinasi pelaksanaan verifikasi dan validasi 'by name by addres' Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan penerima bantuan sosial beras sejahtera dan bantuan pangan nontunai (BPNT).

Demikian dipaparkan Gerakan Menyampaikan Amanat Rakyat (Gempar) Batubara yang disampaikan Sekretarisnya Darman kepada sejumlah wartawan di warung Wapres di Lima Puluh, Batubara, Jumat (3/4/2020).

Akibatnya dikatakan Darman, hingga sampai hari ini tidak ada data yang valid mengenai jumlah KPM di Kabupaten Batubara.

Selain itu, Sony juga diduga Gempar tidak mengkoordinasikan pemantauan penyaluran bantuan sosial beras sejahtera dan bantuan pangan nontunai.

"Hal itu diyakini dengan kejadian di lapangan tepatnya di e-waroeng di Kecamatan Sei Balai dimana Gempar menemukan tempe dan terong yang sudah tidak layak konsumsi karena busuk," terang Darman.

Selain itu, Darman mengatakan Gempar juga mendapatkan selebaran surat penundaan penyaluran bantuan yang di tandatangani Kadis Sos.

Akibat selebaran tersebut mengakibatkan bantuan pada bulan Maret terlambat bahkan sampai di bulan April masih banyak yang belum tersalur.

Untuk itu, Gempar Batubara minta Kementerian Sosial RI c/q Direktorat Penanganan Fakir Miskin Pedesaan turun ke Kabupaten Batubara.

Pihak Kemensos diminta melakukan peninjauan terkait adanya oknum oknum yang tidak bertanggung jawab memetik keuntungan pribadi dengan merampas hak masyarakat miskin.

Selain itu Darman juga minta agar Kemensos mencabut SK Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (Korteks) yang di tempatkan di Kabupaten Batubara.

"Kami siap memberikan data serta kronologis penyaluran bantuan tersebut. Kami tidak mau masyarakat Batu Bara di racuni dengan bantuan pangan busuk. Seharusnya Kementerian Sosial itu memberikan bantuan yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat. Bukan malah memberikan penyakit melalui bantuan sayur dan nabati yang telah busuk," tegas Darman.

Pada investigasinya, Gempar menemukan telur, tempe dan terong yang dipasok pihak ketiga sudah membusuk.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3543 seconds (0.1#10.140)