Siswi SMK Batang Kuis Diduga Diperkosa 7 Kakak Kelasnya

Rabu, 01 April 2020 - 07:00 WIB
Siswi SMK Batang Kuis Diduga Diperkosa 7 Kakak Kelasnya
Siswi SMK inisial DI didampingi orang tuanya melaporkan dugaan pemerkosaan yang dilakukan 7 orang kakak kelasnya saat membuat laporan di SPKT Polresta Deliserdang, Lubuk Pakam, Selasa (31/3/2020). Foto/SINDOnews/Andi
A A A
DELISERDANG - Seorang siswi SMK inisial DI (16) diduga diperkosa 7 orang kakak kelasnya di lokasi berbeda. Warga Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang ini didampingi orang tuanya membuat laporan ke Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).

Tak terima mahkota anak gadis kesayangannya direnggut begitu saja, N (45) bersama sang suami MI, didampingi perwakilan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Deliserdang melaporkan ke Sentra Pengaduan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).

Laporan korban teregistrasi Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) No.155/III/2020/RESTA DS, tanggal 31 Maret 2020. "Saya gak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Saya minta supaya para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," ujar N kepada wartawan, usai membuat laporan di Polresta Deliserdang.

Siswi kelas X SMK swasta di Kecamatan Batang Kuis ini dinodai tujuh kakak kelasnya yang merupakan siswa kelas XII. Mirisnya, perbuatan bejat para kakak kelasnya itu dilakukan di sekolah tempat mereka menempuh pendidikan dan di sebuah rumah kosong.

Menurut pengakuan anaknya, sambung N, kasus pemerkosaan tersebut pertama kali terjadi pada Desember 2019 lalu. Saat itu ada empat orang pelaku yang memperkosa anaknya di dalam ruang praktik sekolah. Setelah itu, terjadi lagi saat bulan Januari 2020, tiga pelaku lagi yang melakukan hal serupa.

"Terbongkarnya kemarin lah. Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja. Sering marah-marah. Dia gak pernah cerita sama kami, terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar hape dia (korban). Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku. Anakku ini gak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," ujar MI, ayah korban.

MI menuturkan putrinya itu akhir-akhir ini sempat tidak mau sekolah lagi, bahkan sempat kabur dari rumah. "Sempat kami buat laporan kehilangan di Polsek Tanjung Morawa. Karena empat hari juga dia gak di rumah. Kami cariin barulah dia pulang," ungkapnya.

Pengawas proyek pembuatan taman itu juga menyebut, saat kabur anaknya itu tinggal di tempat temannya. "Dia memang perempuan tapi sekolahnya jurusan otomotif. Katanya memang dia yang perempuan di kelas. Cita-cita dia mau jadi mekanik ya cemana, itu mau dia ya kita turutin lah. Kita suruh masuk jurusan akuntansi kayak kakaknya dia enggak mau," sebut MI.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9087 seconds (0.1#10.140)