280 Tentara Amerika Serikat Positif Corona

Sabtu, 28 Maret 2020 - 21:24 WIB
280 Tentara Amerika Serikat Positif Corona
Marinir AS dan Meksiko menggelar latihan bersama di Camp Pendleton, California, 2018. Foto/REUTERS
A A A
WASHNGTON - Militer Amerika Serikat (AS) memutuskan akan berhenti membuka beberapa data lebih rinci tentang infeksi virus corona pada personel tentaranya.

AS khawatir data itu dapat digunakan oleh musuh saat virus terus menyebar. Menteri Pertahanan (Menhan) AS Mark Esper mengungkap rencana itu saat wawancara dengan Reuters.

Dia mengaku ingin militer menyimpan data lebih rinci tentang infeksi di militer yang meningkat lebih dari sepertiga menjadi 280 kasus pada Kamis (26/3).

Namun Esper menyatakan dia ingin beberapa informasi lebih khusus disimpan untuk mencegah masalah keamanan operasional.

“Apa yang kami ingin lakukan ialah memberi Anda angka. Tapi kami tidak merinci angka itu karena itu dapat mengungkap informasi tentang di mana kita mungkin terjangkit pada tingkat tertinggi dibandingkan tempat lainnya,” kata Esper tanpa mengungkap dengan rinci apa informasi yang akan disimpan atau kapan rencana itu.

Selain informasi terbaru tentang infeksi di jajaran pasukan bersenjata, militer AS selama beberapa pekan menjelaskan lokasi kasus setiap individu, mulai dari kapal perang hingga di dalam Pentagon dan di komando luar negeri di penjuru dunia.

Esper menyatakan bulan lalu diumumkan kasus pertama tentara AS yang terinfeksi corona di Korea Selatan (Korsel). Namun dia ingin publik tak berharap tentang informasi terbaru di berbagai lokasi.

“Saya tidak mengarah pada kebiasaan di mana kita mulai memberi angka di seluruh komando dan kita mencapai poin enam, tujuh pekan dari sekarang di mana kami memiliki beberapa kekhawatiran di beberapa lokasi dan mengungkap informasi yang dapat membuat orang berisiko,” ujar Esper.

Esper menjelaskan keamanan operasional penting di beberapa tempat di luar negeri di mana AS memerangi musuh, seperti perang melawan kelompok al-Shabaab di Afrika Timur dan militan Negara Islam di Suriah atau Afghanistan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0963 seconds (0.1#10.140)