Walah! Sebut Wanita Pantas Diperkosa, Dokter Ini Diskors Tanpa Batas Waktu

Minggu, 09 Juni 2019 - 05:42 WIB
Walah! Sebut Wanita Pantas Diperkosa, Dokter Ini Diskors Tanpa Batas Waktu
Christopher Kwan Chen Lee, dokter asal Singapura yang menyebut wanita layak diperkosa. Foto/ABC/Facebook
A A A
MELBOURNE - Christopher Kwan Chen Lee, dokter asal Singapura yang menyebut beberapa wanita layak diperkosa diskors tanpa batas waktu tertentu oleh Dewan Medis Australia.

Dia juga pernah menghina Indonesia saat gempa dan tsunami melanda Palu dan sekitarnya September 2018 lalu.

Pada bulan April, dokter itu hanya dijatuhi sanksi skorsing selama enam bulan oleh pengadilan praktisi kesehatan Tasmania. Hukuman itu dijatuhkan setelah dia mengakui telah mem-posting serangkaian komentar seksis dan rasialis di forum online. Salah satu posting yang memuakkan berbunyi; "Beberapa wanita pantas diperkosa".

Lee sebelumnya bekerja di Tasmania, tetapi pada 2018 dia mulai bekerja di rumah sakit Box Hill di Victoria. Menurut penelusuran Gardian Australia komentar ofensifnya jauh melampaui yang dipertimbangkan oleh pengadilan, termasuk berbagi gambar mayat, video kecelakaan mobil yang fatal, dan foto-foto eksplisit secara seksual dari istrinya.

Skorsing awal Lee akan berakhir pada 11 Juni. Tetapi pada hari Jumat (7/6/2019) Dewan Medis Australia memutuskan skorsingnya berubah sampai waktu yang tidak ditentukan.

"Dewan telah mengambil tindakan ini untuk kepentingan publik untuk menjaga kepercayaan pada profesi medis," kata Dewan Medis Australia dalam sebuah pernyataan. "Dewan tidak akan membuat komentar lebih lanjut sehubungan dengan Dr Lee saat ini."

Pada bulan Mei, badan regulasi praktisi kesehatan Australia meluncurkan penyelidikan baru terhadap Lee setelah Guardian Australia melaporkan bahwa dia juga telah berbagi catatan medis pasien, termasuk x-ray dada seorang gadis berusia empat tahun yang menderita pneumonia dan x-ray lengan yang patah.

Ketika pengguna forum memperingatkannya bahwa dia mungkin kehilangan pekerjaannya karena berbagi gambar, Lee menjawab; "sangat oke" untuk memposting-nya karena tidak ada dalam gambar yang mengungkapkan identitas pasiennya.

Dalam sebuah posting di sebuah forum online tentang tsunami di Sulawesi Tengah, Indonesia pada bulan September 2018, Lee menulis: "Jangan repot-repot membantu bangsa yang tidak tahu berterima kasih itu." Tsunami saat itu menewaskan ratusan orang.

Dalam sebuah posting online secara terpisah, dia menulis; "Wanita Singapura adalah yang paling perempuan materialistis, dimanjakan, dan berhak atas diri sendiri yang kemungkinan besar akan Anda temui di mana saja."

Dia lebih lanjut menggambarkan perempuan China sebagai "binatang yang suka menghitung dan kejam". Dia membalas dendam pada seorang wanita yang mengkritiknya secara online dengan mem-posting foto eksplisitnya di internet, serta memaksanya untuk menutup akun online-nya.

Dalam posting lain dia bersikeras persona online-nya cocok dengan kepribadian aslinya. Dia bahkan mem-posting foto-foto paspor dan gelar medisnya untuk membuktikan identitasnya, termasuk foto dirinya yang mengenakan stetoskop. Ketika orang-orang mengkritiknya, Lee menjawab; "Pemerintah Malaysia dan Australia tidak dapat menyentuh saya untuk hal-hal yang saya katakan di forum Singapura."
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1122 seconds (0.1#10.140)