Wabah Covid-19 Meluas, Ekonom Prediksi Kebijakan Ekonomi RI Bakal Tumpul

Senin, 09 Maret 2020 - 09:49 WIB
Wabah Covid-19 Meluas, Ekonom Prediksi Kebijakan Ekonomi RI Bakal Tumpul
Tim Tanggap Covid-19 memberikan edukasi penggunaan masker yang benar kepada pengunjung Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/3/2020). (Foto/SINDOphoto/Isra Triansyah)
A A A
JAKARTA - Penyebaran virus corona (Covid-19) mengancam pertumbuhan ekonomi global. Pasalnya, perekonomian China yang berkontribusi 17% terhadap ekonomi global dipastikan melambat akibat wabah yang bermula di Wuhan ini.

Sebagai catatan, wabah virus corona yang telah meluas ke lebih dari 90 negara menyebabkan banyak kota diisiloasi dan pemerintah melarang warganya untuk tidak bepergian ke luar negeri. Hal ini membuat sektor pariwisata terpukul, serta terganggunya arus ekspor dan impor di sejumlah negara.

"Adanya virus corona ini akan melemahkan ekonomi di seluruh dunia, karena agar virus tidak menyebar luas banyak akses ditutup ke semua negara. Ini juga bisa berpengaruh ke ekonomi Indonesia yang mana kebijakan ekonomi bakal tumpul," ujar ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (9/3/2020).

Mengutip Bloomberg, Jumat (6/3), kerugian akibat wabah corona secara global dapat mencapai USD2,7 triliun atau setara dengan seluruh Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris. Kerugian yang besar ini dikarenakan banyaknya aktivitas produksi dan kegiatan ekonomi lainnya seperti pariwisata yang terhenti.

Bloomberg Economics memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB pada kuartal pertama 2020 melambat 1,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau mencatat rekor terlemah. Proyeksi tersebut bisa saja terjadi jika perekonomian China tidak segera bangkit kembali pada bulan Maret ini.

Ekonom Indef Bhima Yudisthira menambahkan, dampak corona bisa ditelusuri lewat korelasi hubungan ekonomi China ke Indonesia. Setiap 1% penurunan pertumbuhan ekonomi China, ekonomi Indonesia bisa terpengaruh 0,3%.

"Ini karena korelasi perdagangan dan investasi Indonesia-China cukup besar. Prediksinya tahun ini pertumbuhan China akan meluncur 5%, atau turun 1% dibanding 2019," sebutnya.

Dia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan meleset dari APBN 2020. Adapun pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 4,8%.

"Sebelum ada virus corona, Indef pasang target pertumbuhan di 2020 sebesar 4,8%. Jadi, kalau mau direvisi tahun ini growth bisa turun ke 4,5% karena virus corona," jelasnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9701 seconds (0.1#10.140)