Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah Salat Idul Fitri

Selasa, 04 Juni 2019 - 13:36 WIB
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah Salat Idul Fitri
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah melakukan Salat Idul Fitri di Pondok Pesantren Yayasan Dr Syekh Salman Daim, Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, Sumut, pada Selasa (4/6/2019). (Foto/SINDOnews/Ist)
A A A
SIMALUNGUN - Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah Salat Idul Fitri di Pondok Pesantren Yayasan Dr Syekh Salman Daim, Bandar Tinggi,Simalungun tadi pagi.

Salat Idul Fitri itu dilakukan setelah adanya penetapan 1 Syawal 1440 Hijriah yang jatuh pada Selasa (4/6/2019). Ketua Majelis Fatwa Naqsabandiyah, Syekh Anwar Sajali mengatakan penetapan 1 Syawal 1440 Hijriah itu dilakukan berdasarkan hisab tarekat yang berpusat di Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

"Penetapkan 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada hari Selasa (4/6/2019). Itu artinya setelah sebulan penuh kami berpuasa, kami merayakan hari kemenangan Idul Fitri tadi malam menggelar takbiran dan melaksanakan Salat Id hari ini," jelasnya.

Menurut Syekh Anwar, penetapan 1 Syawal 1440 Hijriah sudah disosialisasikan kepada jamaah Tareqat Naqsyabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah yang ada di seluruh Indonesia. Namun jamaah di beberapa daerah seperti di Sumatera Barat, Riau dan Jawa telah melangsungkan Shalat Id terlebih dahulu.

"Perbedaan penetapan 1 Syawal antar daerah tersebut merupakan hal biasa dalam tarekat ini. Nyaris setiap tahun, selalu ada perbedaan penetapan Idul Fitri karena perbedaan melihat bulan. Ini terjadi karena ada perbedaan penghitungan hisab," ungkapnya.

Sebelumnya, jamaah tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah lebih dulu melaksanakan ibadah puasa Ramadan seperti biasanya. Berdasarkan hitungan mereka, 1 Ramadan 1440 Hijriah itu jatuh pada Sabtu (4/5/2019).

Namun, menurut mereka, penghitungan awal Ramadan tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah tetap mengacu pada Alquran dan Hadist.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4805 seconds (0.1#10.140)