Diduga Akibat Salah Paham, Anggota Polri dan TNI Bentrok di Taput 6 Luka-Luka

Jum'at, 28 Februari 2020 - 16:18 WIB
Diduga Akibat Salah Paham, Anggota Polri dan TNI Bentrok di Taput 6 Luka-Luka
Markas Polsek Pahae Jae di Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diduga diserang dan dirusak pada Jumat (28/2/2020) pagi oleh sejumlah oknum TNI. Foto Ist
A A A
TAPANULI UTARA - Sejumlah oknum personel Polri dan TNIYonif 123/RWbentrok diPahae Jahe, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada Kamis (27/2/2020).Akibatnya, 6 personel anggota Polsek Pahae luka-luka.

Berdasar infomasi yang dihimpun, peristiwa itu berawal ketikaDanki A Yonif 123/RJW Kapten (Inf) Riduan melintas di Jalinsum tepatnya di Desa Silangkitang Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Taput setelah melakukan tugas dari Mako Yonif 123/RJW di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Akibat terjadinya Laka tunggal 1 unit mobil truk Fuso BB 9119 FA terjadi kemacetan arus lalu lintas dan Danki A Yonif 123/RJW Kapten (Inf) Riduan bertemu dengan Kapolsek Pahae Jae AKP Ramot Soala Gogo Nababan dan terjadi adu mulut.

Kemudian, Kapolsek Pahae Jae menceritakan kepada masyarakat setempat bahwa, dia ditampar oleh Danki A Yonif 123/RJW sehingga masyarakat spontan berteriak "Hei TNI jangan pergi...jangan pergi TNI".

Personil Koramil 25/Pahae Jae Srk S Lubis dan Serda AH Pulungan berusaha mengamankan Danki A Yonif 123/RJW ke jarak sekitar 200 meter dari lokasi dan menghambat massa agar tidak terjadi pengeroyokan.

Tidak lama kemudian Kapten (Inf) Riduan dan AKP Ramot Soala Gogo Nababan duduk bersama dimediasi oleh Babinsa Ramil 25/Pahae Jae.

Sekitar Pukul 13.43 Wib, Pasukan Yonif 123/RJW berjumlah sekitar 30 orang tiba di lokasi kejadian dengan membawa senjata laras panjang dan terjadi pemukulan terhadap 3 Personil Polsek Pahae Jae dan 3 Personil Polri Kabupaten Tapsel yang sedang melintas. Akibatnya, anggota polisi mengalami luka-luka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Sumatera Utara Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, ketika dikonfirmasi menyatakan, peristiwa itu dikarenakan adanya kesalahpahaman atau miskomunikasi.

"Sampai saat ini, pihak dari Polda Sumatera Utara dan Kodam I Bukit Barisan masih melakukan konsolidasi agar peristiwa tidak meluas dan tidak terulang kembali," kataTatan, Jum'at (28/2/2020).

Saat ditanya,Apa kira-kira sumber kesalahpahaman itu, sehingga bisa berakhir dengan kejerasan, ia enggan mengurainya."Kamu tanya ke pihak Kodam,"ujarnya.

Tatan membenarkan ada sejumlah personel yang mengalami luka dalam insiden itu. Namun di antaranya ada yang sudah kembali bertugas, sedangkan,yang belum sembuh masih dalam perawatan di rumah sakit atau klinik terdekat

"Kondisi sampai saat ini, sudah ada beberapa personel yang sudah sembuh dan kembali berdinas. Sedangkan yang belum sembuh masih dalam perawatan di rumah sakit atau klinik terdekat," ungkapnya.

Sementara, Dandim Taput Letkol Agus Widodo ketika dikonfirmasi mengatakan, pemicu konflik itu, akibat adanya kesalahpahaman antara personel TNI dan polisi saat terjadi kemacetan di jalan lintas Sumatera Utara di Taput.

"Saat itu melintas Danki dan anggota TNI dari satu tugas. Terjadi kemacetan cukup panjang, Disitulah terjadi kesalahpahaman dan ketersinggungan. Karena TNI sedang terburu- buru," bebernya.

Agus Widodo menyatakan, konflik itu sudah diselesaikan diantara kedua belah pihak, baik antara korban luka dan juga antara jajaran TNI dan polisi sudah dilakukan pertemuan.

Saat didinggung, apakah akibat konflik yang terjadi antara polisi dan TNI itu tidak akan meluas ke anggota lain, ia mengaku akan menjaminnya bakal kondusif.

"Saya jamin itu sudah aman. Dan tidak meluas. Kalau ada yang memanas-manasi itu oknum," tuturnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5463 seconds (0.1#10.140)