Java Jazz Festival Kembali Digelar, 11 Panggung Disiapkan Setiap Hari

Kamis, 27 Februari 2020 - 08:18 WIB
Java Jazz Festival Kembali Digelar, 11 Panggung Disiapkan Setiap Hari
Java Jazz Festival akan digelar selama tiga hari pada 28 Februari-1 Maret 2020 di Jakarta. Salah satu festival jazz tahunan terbesar di Asia Tenggara itu tetap berlangsung, meski dunia saat ini tengah diguncang persoalan virus corona. Foto/SINDOnews/Thoma
A A A
JAKARTA - Java Jazz Festival (JJF) kembali digelar untuk ke-16 kalinya selama tiga hari pada 28 Februari-1 Maret 2020 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Salah satu festival jazz tahunan terbesar di Asia Tenggara itu tetap berlangsung, meski dunia saat ini tengah diguncang persoalan virus corona yang sudah menelan banyak korban jiwa, terutama di China, Korea, Italia, dan negara lain.

Tema Java Jazz Festival 2020 adalah “Redeem Yourself Through Music”. Filosofi ini datang dari pemikiran bahwa banyak hal terjadi dalam hidup. Itu bisa bagus, bisa kacau. Namun, setiap manusia membutuhkan sesuatu untuk melarikan diri dan benda itu bisa berupa musik.

Diharapkan Java Jazz bisa menjadi tempat yang tepat di mana orang dapat menikmati diri sendiri dan bersama dalam panggung musik. Dan, ini tentu menjadi sarana promosi wisata serta menambah devisa negara melalui panggung musik karena selama tiga hari acara ini bakal dimeriahkan oleh deretan musisi dari dalam maupun luar negeri, antara lain Bruno Major, The Jacksons, dan Omar Apollo.

Dewi Gontha, Presiden Direktur Java Festival Production mengatakan, dampak virus corona yang melanda beberapa negara Asia dan Eropa menjadi keprihatinan sekaligus ketakutan semua masyarakat dunia.

"Dalam hal ini juga artis atau musisi yang akhirnya membatalkan tampil di Java Jazz Festival. Tapi, kami sebagai penyelenggara menegaskan, acara akan tetap berlangsung dan mengganti musisi yang batal dengan musisi lain," kata Dewi, seusai jumpa pers Java Jazz Festival 2020 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (26/2) sore.

"Saya pastikan, memang betul ada artis internasional atau dunia yang batal tampil yakni Ari Lennox. Tapi, langsung kita ganti dengan musisi lain. Dengan kondisi saat ini, yang pertama kali kita cek musisi dunia ada yang mengundurkan diri atau tidak. Dan, hasilnya ada 36 musisi asing yang ikut," lanjut Dewi.

Putri pengusaha Peter F Gontha itu menambahkan, bahkan ada musisi yang bertanya secara langsung kondisi di Indonesia, cukup layak dan kondusifkah untuk mereka tampil menghibur penonton di atas panggung.

Dewi lantas meyakinkan musisi tersebut dengan data yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI.

"Saya yakinkan musisi asing dengan kondisi negara kita yang sudah dipantau atau dicek langsung oleh Kementerian Kesehatan. Mereka tanya saran apa, saya katakan kalau di pesawat pakai masker, rajin cuci tangan, dan minum air putih. Saran yang sama bakal disampaikan kepada penonton," ungkapnya.

Dari sisi penonton, ada penonton asal China yang membatalkan rencananya menonton Java Jazz lantaran kondisi yang tidak memungkinkan akibat wabah corona.

"Untuk penonton asing ada juga yang batal, karena posisi mereka merupakan warga China. Kami akomodir pengembalian uang tiket dan lain-lain. Kalau penonton dari negara lain seperti Australia tidak ada yang membatalkan. Bahkan mereka bertanya lewat email soal penginapan yang dekat dengan venue Java Jazz," beber Dewi.

Dewi menegaskan pihaknya tetap melaksanakan Java Jazz Festival 2020 di tengah merebaknya kasus corona karena dukungan sponsor, pemerintah, dan tim kerja yang ingin penyelenggraan Java Jazz tidak putus.

"Pihak sponsor, pemerintah, dan tim kerja banyak memberikan kontribusi serta dukungan kepada kami. Ketika tidak jalan atau batal tentu bakal mengecewakan para pihak tersebut. Saya dan tim sudah bertemu menteri kesehatan untuk mendapat izin," tuturnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio selaku perwakilan pemerintah ikut memberi dukungan terhadap perhelatan Java Jazz 2020.

Wishnutama ikut merasa bangga ajang ini tetap bisa menghadirkan banyak musisi dalam dan luar negeri di tengah kabar merebaknya virus corona. "Kita semua pasti sadar, tidak mudah menghadapi permasalahan corona akhir-akhir ini. Tetapi, saya bisa berbangga hati karena peserta JJF tahun ini tetap banyak," kata sang menteri.

Wishnutama juga berharap acara yang sudah memasuki musim ke-16 ini bisa mengundang daya tarik wisatawan untuk datang ke Indonesia. "Saya berharap Java Jazz bisa semakin baik serta menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mancanegara dan nasional," ujarnya. Java Jazz sendiri rencananya bakal menyuguhkan 11 panggung setiap hari.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3669 seconds (0.1#10.140)