AZ Diduga Pembunuh Bayaran yang Incar 4 Tokoh Nasional Dibekuk

Kamis, 30 Mei 2019 - 11:47 WIB
AZ Diduga Pembunuh Bayaran yang Incar 4 Tokoh Nasional Dibekuk
Kontrakan AZ di bilangan Serua, Ciputat. Foto/Hambali/Dok
A A A
TANGERANG SELATAN - AZ (44) dibekuk polisi di terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta. AZ diduga sebagai eksekutor yang akan menghabisi nyawa 4 pejabat tinggi.

AZ dan lima orang lainnya dibekuk pihak kepolisian di lokasi berbeda. Sejumlah barang bukti berupa senjata api, turut diamankan dari mereka. Ke-enam tersangka itu adalah, Azwarmi alias AZ (44), HK alias Iwan (49), Irfansyah alias IR (46), Tajudin alias TJ (40), AD (47), dan Asmaizulfi alias AF alias Fifi (53).

Kediaman AZ terletak di Kampung Bulak, RT03 RW09, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Di sana diketahui, AZ tinggal bersama istri dan 3 anaknya di sebuah kontrakan sederhana.

Kontrakan itu kini dalam kondisi terkunci dan dipasangi gembok dari luar. Hanya ada seunit sepeda anak-anak, kursi plastik, dan gantungan baju yang dibiarkan berada di bagian depan kontrakan.

Ketua RT 03, Kaliman (51), menuturkan kepada Okezone, bahwa kontrakan yang ditinggali AZ nampak tak berpenghuni sejak terjadi aksi kericuhan di Jakarta pada 21 Mei 2019 kemarin. Terakhir kali, AZ sempat menunaikan Salat Shubuh di Musala Baitul Mustofa, tak jauh dari kediamannya.

"Terakhir kali bertemu sama beliau (AZ) ya waktu pulang dari salat shubuh itu. Dia terlihat tergesa-gesa, waktu saya tanya, dia bilang mau berangkat ke bandara," terang Kaliman, Rabu (29/5/2019).

Semula, baik Kaliman maupun tetangga sekitar tak menyadari jika AZ diciduk polisi atas dugaan upaya pembunuhan terhadap 4 pejabat tinggi. Mereka justru mengira, AZ dan keluarga tengah berlibur ke rumah saudaranya di daerah Cibinong, Bogor.

"Kan kita tahunya memang beliau ini punya saudara di Cibinong, kita pikir sedang ke sana. Malah kita baru tahu sekarang ini, kalau dia ditangkap polisi," jelas Kaliman.

Ketua RT yang mengenalnya cukup dekat itu pun lantas mulai bercerita, baik aktifitas AZ di lingkungan musala maupun di WAG pengurus lingkungan. Dikatakan, AZ memiliki kepribadian yang keras, sulit berdiskusi, dan memiliki ego yang tinggi.

"Dia orangnya keras, kadang sudah berapa kali kita ingatin tentang sesuatu misalnya, ya dia tetap aja sama pendiriannya," kata Kaliman.

Dibeberkan Ketua RT, jika AZ kerap mengirim video dan foto yang berisi hasutan ke WAG pengurus lingkungan. Video dan broadcast yang dishare isinya sangat mendiskreditkan pemerintah, misalnya soal maraknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina, isu PKI, penangkapan ulama, dan lainnya.

"Pernah terakhir saya peringatin, kalau sampai masih kirim-kirim yang isinya seperti itu ke grup, maka saya keluarkan dari grup. Karena dampaknya apa? akhirnya mereka yang aktif dalam grup jadi risih, karena yang di-share seperti itu semua," bebernya.

AZ diketahui bekerja di perusahaan perekrutan jasa sekuriti, di kawasan Gading Serpong, BSD, Tangerang. Sejak sekira 3 tahun lalu, AZ dan keluarga mulai menempati kontrakan di lingkungan RT 03 hingga saat ini.

Meskipun dituding selalu menyudutkan pemerintah, namun AZ, sang istri Mely (42), serta ketiga putrinya, EN (18), NN (14), dan El (6) dikenal baik dan ramah oleh warga sekitar. Belakangan saat memasuki tahapan Pilpres 2019, AZ kian gencar mengirim propaganda yang menyerang salah satu kandidat.

"Kalau kumpul-kumpul atau kerja bakti dia aktif, supel juga sama warga lainnya. Memang dia ngakunya aktif di BPN (Badan Pemenangan Presiden)," pungkasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.5000 seconds (0.1#10.140)