Relawan Jokowi Mendukung Sikap Kritis Namun Jangan Tebar Fitnah

Rabu, 19 Februari 2020 - 12:18 WIB
Relawan Jokowi Mendukung Sikap Kritis Namun Jangan Tebar Fitnah
Relawan Jokowi- Maruf Amin Menang Total (Join Metal) Teddy Syamsuri.Foto/SINDOnews/Ist
A A A
JAKARTA - Sikap dan pandangan kritis dari siapapun warga bangsa terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan menuju Indonesia maju pastilah diperlukan.

Hal itu juga termasuk dilakukan dari relawan dan elemen partai pendukung Presiden Jokowi. Pendukung Jokowi Maruf Amin Menang Total (Join Metal) Teddy Syamsuri HS mengatakan, sikap dan pandangan kritis dari relawan dan kader partai pendukung boleh saja dilakukan.

"Tetapi jika yang disebarkan adalah cercaan dan tuduhan yang tidak berbasis data yang lengkap dari sumber terpercaya, itu namanya ujaran kebencian, hoax dan fitnah,"sebutnya.

Menurut Taddy Syamsuri, dimasa kampanye Pilpres 2019, rakyat merasakan betapa ujaran kebencian, hoax dan fitnah telah sangat menyesakkan dada, melukai akal sehat. Bahkan hampir-hampir membelah dan memecah persatuan-kesatuan sebagai bangsa dan NKRI.

Setelah usai pilpres, tidak hanya relawan dan elemen partai pendukung, tetapi seluruh rakyat Indonesia pasti sudah muak dengan rekayasa kabar bohong, hoax, fitnah atau ujaran kebencian. Rakyat ingin damai dan fokus menata masa depan.

Teddy Syamsuri mensinyalir ada satu dua orang terutama di elit organ relawan yang tidak ikhlas dan menjadi relawan dengan ada pamrih dari gerakan kerelawannya. Ada tendensi reward jabatan yang diimpikan, sehingga ketika tidak terakomodasi malah berbalik menyerang

Teddy Syamsuri mengaku tidak habis pikir, tetika tiba-tiba ada orang-orang yang mengaku relawan kemudian melemparkan tuduhan ke publik. Teddy menyebutkan relawan berinisial AT yang menuduh Kepala Staf Presiden, Moeldoko terkait dengan kasus dugaan korupsi Jiwasraya.

Ada lagi relawan HA menuduh Moeldoko juga terkait dengan korupsi di PT Asabri bersama BN, anak mantu Presiden Jokowi. "Bukan hanya relawan, tetapi seluruh warga bangsa tersentak. Bagaimana mungkin orang-orang dekat Presiden Jokowi berani melakukan korupsi, padahal Jokowi sendiri sangat mengharamkan perbuatan itu untuk seluruh aparat dan keluarga," katanya.

Teddy melihat tuduhan- tuduhan itu tidak disertai bukti yang valid dan kuat karena Kejaksaan Agung sendiri sudah mengusut kasus Jiwasraya dan menetapkan 6 tersangka. "Tidak ada nama Moeldoko, wajarlah kalau rakyat dan relawan menanggapi tuduhan yang disebarkan itu hoax, halusinasi dan fitnah," bebernya.

Rakyat dan Relawan setuju jika segala kebobrokan harus dibongkar tuntas. Namun semuanya harus berdasar data yang akurat dan kredibel.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4881 seconds (0.1#10.140)