Rawan Longsor, Ini Titik Jalur Riau-Sumbar yang Harus Diwaspadai Pemudik

Rabu, 29 Mei 2019 - 11:51 WIB
Rawan Longsor, Ini Titik Jalur Riau-Sumbar yang Harus Diwaspadai Pemudik
Mendekati mudik lebaran, Polres Kampar melakukan sosialisasi kepada pemudik agar memahami rute rawan longsor dan kemacetan. Okezone/Banda
A A A
RIAU - Mendekati mudik lebaran, Polres Kampar melakukan sosialisasi kepada pemudik agar memahami rute rawan bencana longsor dan kemacetan.

Ada beberapa titik jalur rawan longsor di jalur lintas barat yang menghubungkan Provinsi Riau dengan Sumatera Barat (Sumbar). "Jalur lintas barat yang rawan longsor adalah di kilometer 78 sampai kilometer 80 di Desa Merangin Kecamatan Kuok," kata Kasat Lantas Polres Kampar Fauzi Rabu (29/5/2019).

Fauzi menambahkan, di Kecamatan XIII Koto Kampar juga ada beberapa titik rawan longsor yakni di kilometer 87 108, dan kilometer 109. "Daerah rawan longsor terutama saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi," imbuhnya.

Selain itu jalur daerah rawan longsor, jalur utama yang menghubungkan Riau dengan Sumbar juga kecamatan. Rawan kecamatan ada di kilometer 16 Batas Kota Pekanbaru dengan Kecamatan Tambang, Kampar. Dimana disana sedang ada semenisasi jalan yang belum rampung.

Daerah rawan macet lain adalah pasar Kampar di Kecamatan Kampa. Kemacetan biasa terjadi pada hari Minggu yang merupakan hari pasar, kondisinya hampir sama dengan Pasar Danau Bingkuang dan kadang kala cenderung lebih sering timbul kemacetan karena adanya penyempitan badan jalan pada jembatan dekat lokasi pasar ini," imbuhnya.

Pasar Kuok, Kecamatan Kuok juga merupakan daerah rawan macet. Kemudian objek wisata Ulu Kasok, kemudian di Kilometer 68 Desa Kuok juga rawan macet karena ada perbaikan jembatan.

"Pasar Air Tiris di Kecamatan Kampar juga rawan macet. Untuk daerah yang rawan macet selain itu kita himbau kepada para pengguna jalan diharapkan bersabar saat melewati lokasi-lokasi keramaian dengan tidak mengambil jalur sebelah kanan yang akan memperparah keadaan," pungkasnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6033 seconds (0.1#10.140)