Azis Syamsuddin Minta China Tak Marah Indonesia Tutup Penerbangan

Rabu, 05 Februari 2020 - 14:31 WIB
Azis Syamsuddin Minta China Tak Marah Indonesia Tutup Penerbangan
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. (Foto/SINDOnews/Dok)
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah menutup sementara penerbangan Indonesia – China. Karena itu, pemerintah China tak perlu marah dengan kebijakan tersebut.

Keputusan itu tepat sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran virus Corona yang oleh badan kesehatan dunia (WHO) dinyatakan sebagai darurat global.

"Kebijakan pemerintah ini sangat tepat dan DPR mendukung sepenuhnya. Kita dorong terus pemerintah lakukan pencegahan terhadap penyebaran virus yang berbahaya ini," ujarnya di gedung DPR,” ujar Aziz yang juga Waketum DPP Partai Golkar itu di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Menurut Azis, DPR memberi dukungan politik terhadap langkah pemerintah menangkal para pendatang dari mainland China untuk lakukan transit di Indonesia, penghentian pemberian visa kunjungan untuk warganegara China ke Indonesia, serta penghentian impor bahan pangan, produk pangan dan minuman dari China.

Karena itu, politisi Golkar dari Dapil Lampung II ini berharap pemerintah China tidak meradang, uring-uringan ataupun keberatan terhadap kebijakan pemerintah Indonesia tersebut karena sifatnya hanya sementara. China harus bisa menerima kenyataan ini karena pemeringah Indonesia ingin melindungi warganegaranya dari virus yang berbahaya ini.

"Tak usahlah pemerintah China merasa keberatan dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut. Dipikir kita tidak rugi, Indonesia juga rugi, tetapi demi melindungi warganegaranya pemerintah harus lakukan itu. Karena perlindungan terhadap warganegara itu merupakan perintah konstitusi yang harus dipenuhi pemerintah Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengaku keberatan atas keputusan itu. Dia berkilah kebijakan-kebijakan tersebut bisa merugikan ekonomi Indonesia.

"Menurut saya kalau ambil pembatasan seperti terhadap penukaran personal penerbangan dan perdagangan, kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Dan itu sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan dan pariwisata Indonesia sendiri," kata Xiao di Jakarta, Selasa (4/2).

Dubes Xiao mengatakan selama ini kerja sama antara Indonesia dan China berlangsung baik. Dia juga mengatakan turis dari China kerap memberikan keuntungan kepada Indonesia.

"Saya pikir Tiongkok sudah 7 atau 8 tahun berturut-turut menjadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia. Dan Tiongkok negara kedua terbesar sumber wisatawan asing setiap tahun ada 2 juta lebih turis dari China yang datang ke Indonesia. Dan Tiongkok juga adalah salah satu sumber investasi terbesar kepada Indonesia," ujarnya.

Menurut Aziz, pemerintah China jangan berfikir untung rugi dengan mengungkit-ungkit turis dari China memberikan keuntungan kepada Indonesia. China harus menghargai keputusan yang diambil pemerintah Indonesia dan yakinlah bahwa semua itu hanya sementara.

Aziz berharap Dubes China jangan ngeyel dengan mengatakan bahwa penyebaran virus Corona belum terbukti bisa menular melalui bahan pangan dan sebagainya. Bukankah warganegara China yang menjadi korban virus ini terus bertambah? Bukankah pemerintan China sendiri berupaya keras agar warganegaranya tidak terkena virus berbahaya ini.

Sehingga tidak perlulah Dubes China mengatakan Coronavirus bisa ditularkan lewat barang-barang impor. "Semua tahu, Indonesia – China merupakan dua negara bersahabat, jadi tak perlulah pemerintah China kecewa dengan kebijakan yang diambil Indonesia," kata Azis berharap.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9642 seconds (0.1#10.140)