Dosen Ini Tega Rekam Adegan saat Bantai Istrinya

Selasa, 04 Februari 2020 - 17:16 WIB
Dosen Ini Tega Rekam Adegan saat Bantai Istrinya
Aksi Azwar Aditya Putra (35), seorang dosen di Tangerang, terbilang sadis.(Foto/SINDOnews/Ilustrasi)
A A A
TANGERANG - Aksi Azwar Aditya Putra (35), seorang dosen di Tangerang, terbilang sadis. Dia tega membantai istrinya sambil merekam adegan penganiayaan terhadap istrinya Siska Meylani (39), hingga mengeluarkan banyak darah.

Dalam peristiwa itu, Siska mengalami luka tusuk pisau dapur yang sangat parah. Sekujur tubuhnya penuh luka tusuk, mulai dari badan, kepala, tangan, hingga kaki. Korban pun banyak kehilangan darah dan sedang kritis di rumah sakit.

Christine (36), tetangga korban mengatakan, aksi sadis Azwar terhadap istrinya sempat membuat warga Perumahan Viola Residence, Graha Raya, Serpong Utara, trauma.

"Tiba-tiba dia buka pintu, sambil pegang pisau dapur. Dia bilang, 'masih ada tuh di atas, masih hidup'. Saat lihat sajam, kita langsung kabur dan masuk ke dalam rumah," katanya kepada SINDOnews di rumahnya, Selasa (4/2/2020).

Christine pun mengaku gemetar saat dirinya bercerita. Masih lekat dalam ingatannya, bagaimana ekspresi Azwar yang sangat tenang menggenggam pisau berlumur darah.

"Habis bilang gitu, dia enggak ngejar, dia santai. Memang sasarannya istrinya. Dia pakai kaus putih celana pendek, banyak darah. Dia juga menunjukan video penusukan istrinya. Dia rekam sendiri peristiwa itu," ungkap Christine.

Setelah Azwar menyerahkan diri ke sekuriti di depan perumahan, warga masuk ke dalam rumah. Pada tembok rumah, tampak peperan darah dari tangan. Begitupun lantai rumah, jejak kaki menginjak darah ada dimana-mana.

"Suami saya masuk yang paling pertama, tapi istrinya masih hidup. Digulung pakai badcover dan darahnya merembes keluar ke lantai. Lukanya ada disekujur tubuh," katanya.

Christine mengaku tidak menyangka melihat peristiwa memilukan itu tepat di depan matanya. Sebagai tetangga yang hanya dipisahkan oleh tembok, dia mengaku sering mendengar keluarga itu bertengkar hebat dan merusak.

"Pelaku dan korban emang sering berantem. Kalau berantem emang gitu, sampai kaca pecah. Kalau pelaku pendiam, jarang bicara. Brewokan, tinggi dan agak gemuk," tukasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.8220 seconds (0.1#10.140)