Cegah Virus Corona, Pemerintah Stop Impor Makanan dan Minuman dari China

Senin, 03 Februari 2020 - 16:42 WIB
Cegah Virus Corona, Pemerintah Stop Impor Makanan dan Minuman dari China
Mendag Agus Suparmanto akan menyetop impor makanan dan minuman yang berasal dari China, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona ke dalam negeri. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto akan menyetop impor makanan dan minuman yang berasal dari China. Hal ini merupakan upaya pencegahan penyebaran virus corona ke dalam negeri.

"Dengan kondisi yang tidak menentu mengenai virus corona, kita akan setop sementara pasokan makanan dan minuman dari negara yang terjangkit virus tersebut. Ini untuk mengantisipasi kondisi kita dan secara keseluruhan supaya mencegah tersebarnya virus tersebut," ujarnya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Menurut dia, seluruh negara pun sudah melakukan pencegahan dengan menyetop impor dari China termasuk turis. "Kita ini penduduknya 267 juta jiwa. Jadi berkaitan dengan impor, termasuk bawang putih juga begitu. Sekarang ini kita harus hati-hati impor bawang putih," jelasnya.

Selama ini Indonesia harus memenuhi 90% kebutuhan bawang putih dari impor. Untuk itu, Mendag akan berkoordinasi dengan menteri pertanian untuk memastikan ketersediaan pasokan bawang putih di lapangan. "Jangan sampai nanti hitungan pasokan masih ada, ternyata di lapangan tidak ada. Memang situasinya seperti ini. Kita harus menciptakan iklim usaha yang sejuk," tuturnya.

Agus melanjutkan, keputusan penghentian impor ini akan segera dilakukan. Menurut dia, penghentian impor dari China akan dilakukan hingga masalahnya selesai. "Kita ngga tahu, seperti dulu kejadian SARS itu kurang lebih 9 bulan. Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua," ungkapnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan cadangan untuk bawang putih panen lokal."Insya Allah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan. Karena impor yang kemarin pun masih punya cadangan menurut hitungan kita. Mestinya tidak perlu terjadi kelangkaan," ujarnya.

Sementara Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan, hingga saat ini masih ada pasokan 60.000 ton bawang putih sisa impor tahun 2019.

Selain itu, lanjut Prihasto, akan ada panen bawang putih dari 6.000 hektare (Ha) lahan yang akan menghasilkan 60.000 ton bawang putih pada bulan Maret mendatang. "Mulai bulan Maret ada panen cukup luas, lebih dari 6.000 Ha. Kalau rata-rata hasilnya 10 ton saja per Ha, itu sudah 60.000 ton," jelasnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6354 seconds (0.1#10.140)