Ini Tips Menjaga Kadar Gula Darah Penderita Diabetes yang Berpuasa

Sabtu, 25 Mei 2019 - 09:43 WIB
Ini Tips Menjaga Kadar Gula Darah Penderita Diabetes yang Berpuasa
Penderita diabetes yang ingin berpuasa disarankan berkonsultasi dengan dokter yang akan membantu mengembangkan rencana spesifik dan memantau efek samping. (Medical Xpress)
A A A
JAKARTA - Penderita diabetes yang ingin berpuasa di bulan Ramadhan ini disarankan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Dokter akan membantu mengembangkan rencana manajemen spesifik Ramadhan secara individual serta memantau segala efek samping.Islam memungkinkan kelompok tertentu seperti, wanita hamil dan menyusui, orang tua, atau mereka yang memiliki kondisi kronis yang memerlukan pengobatan rutin seperti diabetes dibebaskan dari puasa dengan alasan medis.

Misalnya, perubahan yang terjadi dalam tubuh selama puasa Ramadhan, di mana biasanya makan dua kali sehari dapat sangat berisiko bagi orang dengan diabetes tipe 2 yang menggunakan insulin atau obat oral tertentu.

Bahkan, badan amal, Diabetes UK, menyarankan individu dengan komplikasi diabetes untuk tidak berpuasa. Ada bahaya kadar glukosa darah menjadi terlalu rendah pada orang yang menggunakan insulin atau obat penurun glukosa darah lainnya.

Selain itu, risiko kadar gula darah tinggi ketika obat tidak diambil atau makan makanan berat dalam rentang waktu yang relatif singkat.

Jika Anda menderita diabetes dan memutuskan untuk menjalankan puasa selama bulan Ramadhan, berikut adalah beberapa tips yang perlu diingat seperti dilansir dari Times Now News.

1. Pastikan Anda berbicara dengan dokter tentang rencana puasa Ramadhan. Karena puasa memengaruhi gula darah dan tekanan darah, dokter mungkin meminta Anda untuk melakukan penyesuaian selama periode ini.

2. Pantau kadar glukosa darah Anda lebih sering daripada biasanya dan cari tanda-tanda yang mengindikasikan kadar gula darah rendah atau tinggi. Menurut Diabetes UK, Anda harus berbuka puasa jika mengalami gejala hipoglikemia seperti merasa berkeringat, gemetar, dan kehilangan arah serta segera mengobatinya dengan pengobatan hipo yang biasa Anda lakukan, diikuti dengan camilan. Gejala hiperglikemia mungkin termasuk kelelahan yang luar biasa, rasa haus yang meningkat, sakit kepala dan pandangan kabur. Anda harus berbicara dengan dokter jika kadar gula darah tetap tinggi.

3. Minumlah banyak air, minuman bebas gula, dan tanpa kafein selama sahur dan buka puasa untuk menghindari dehidrasi. Usahakan untuk tetap berada di daerah yang dingin (jika cuaca hangat) dan batasi aktivitas fisik untuk mengurangi jumlah air yang hilang di siang hari.

4. Lakukan diet yang bervariasi dan seimbang, dengan fokus pada makanan yang akan membuat Anda kenyang dan membantu menjaga kadar gula darah Anda stabil bahkan selama puasa. Sertakan buah-buahan segar, sayuran, dan salad dalam diet Anda. Hindari makan terlalu banyak makanan manis dan berlemak yang bisa membuat Anda bertambah berat. Pastikan berdiskusi dengan dokter untuk menghindari makanan yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat saat menyantap makanan setelah matahari terbenam dan sebelum fajar.

5. Hindari makan berlebihan karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Pastikan bahwa makanan berbuka puasa Anda seimbang dan bergizi. Ini juga akan membantu Anda mencegah gangguan pencernaan dan penambahan berat badan, yang dapat mengakibatkan konsumsi makanan berlalar tinggi secara berlebihan.

6. Sebelum Anda mulai berpuasa, pastikan berbicara dengan dokter yang dapat memberi tahu apa yang harus dilakukan dengan obat diabetes Anda dan bagaimana menjaga kondisi tetap terkendali.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.5665 seconds (0.1#10.140)