Mahasiswa Ini Sulap Bambu Menjadi Karya Futuristik

Jum'at, 24 Mei 2019 - 14:25 WIB
Mahasiswa Ini Sulap Bambu Menjadi Karya Futuristik
Arby Maulana dan Prasetiya Marani Kartajaya menyelesaikan proses pembuatan kreasi bambu berupa lampu tidur dan stationary bernama Bambookoe, di Gazebo Psikologi Ubaya, Surabaya,Jumat (24/5/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Dua mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya), Arby Maulana dan Prasetiya Marani Kartajaya, menyulap bambu menjadi karya yang futuristik bernama “Bambookoe”.

“Bambookoe” merupakan kreasi bambu berupa lampu tidur dan stationary. Tersusun menjadi empat bagian, diantaranya lampu tidur dengan ukiran patung Sura dan Baya, replika bambu runcing, anyaman dan simbol kobaran api.

Arby Maulana mengatakan, selain digunakan sebagai lampu tidur, bagian bambu runcing dapat digunakan untuk meletakkan kuas atau alat tulis. "Jadi karya ini memiliki banyak fungsi,"katanya.

Sedangkan produk stationary terdiri dari beberapa tempat yang dapat digunakan untuk menyimpan peralatan kantor atau alat tulis, jam tangan, kacamata, dan masih banyak yang lain.

Ukiran yang melekat pada setiap bambu juga memiliki filofi tersendiri. Seperti ukiran api, menunjukkan semangat arek-arek Suroboyo yang memiliki history perjuangan di kota Pahlawan. "Terakhir saya membuat anyaman untuk memperkenalkan anyaman bambu,” ungkap Arby.

Alhasil, karya Arby Maulana dan Prasetiya Marani Kartajaya ini berhasil meraih predikat ‘The Best Trend Implementation Design’ dalam ciptakan karya dari batang bambu pada ajang kompetisi Design Camp #1.

Kompetisi yang diikuti oleh 32 mahasiswa desain produk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari seluruh Indonesia tersebut, merupakan rangkaian acara Gelar Desain bertajuk “Bamboo Experience for Creative Millennials” yang diselenggarakan Asosiasi Desain Produk Indonesia (ADPI) di UKDW, Yogyakarta.

Pada kompetisi ini, kata Arby, seluruh peserta diajak untuk mengunjungi pengrajin bambu di Sentra Kerajinan Bambu Sendari. Peserta diminta untuk menciptakan kreasi bambu dengan desain yang kreatif serta inovatif dari sudut pandang milenial.

Kompetisi diawali dengan workshop ‘Kerajinan Bambu Sinta’ dan peserta diminta belajar bagaimana cara mengolah bambu dan mempromosikan bambu menjadi produk yang tidak dianggap murah dan memiliki nilai jual.

“Melalui kompetisi ini, kami dapat memotivasi pekerja pengrajin bambu untuk menciptakan terobosan baru di era milenial. Jadi selain kami mendapat ilmu terkait pengolahan bambu secara tradisional dari mereka, kami juga memberikan feedback berupa ide baru yang bisa diproduksi pengrajin nantinya,” jelas Arby.

Proses perencanaan produk dilakukan oleh Arby dan Prasetiya dengan menggambar serta mempersiapkan produk selama kurang lebih dua minggu. Setelah eksplorasi dan terjun secara langsung di tempat pengrajin, membuat tim Ubaya menjadi lebih termotivasi untuk membuat produk bambu yang bermanfaat dan diminati banyak orang.

Prasetiya mengungkapkan, karya “Bambookoe” tim Ubaya dinilai memiliki proses pembuatan yang cepat serta sederhana, namun memiliki estetika yang berdaya jual tinggi. Hal ini membuat tim Ubaya mendapat predikat ‘The Best Trend Implementation Design’ karena melihat unsur keindahan, memiliki waktu produksi yang cepat, dan bisa diimplementasikan oleh pengrajin bambu.

“Saya berharap melalui desain karya produk yang telah kami buat, material bambu bisa lebih dikenal masyarakat luas dan bisa mengubah persepsi masyarakat bahwa bambu bisa menjadi produk yang elegan. Bambu juga mampu menjadi karya futuristik,” ujarnya.

Kepala Program Studi Desain Produk FIK Ubaya sekaligus Dosen Pembimbing Kompetisi, Wyna Herdiana, menambahkan kedua mahasiswanya telah mampu menunjukkan bahwa bambu bisa menjadi karya produk yang bagus.

“Disini mahasiswa belum pernah menggunakan bambu sebagai bahan prototype produk karena bentuk bambu yang silinder dan kurang luwes sehingga sulit jika ingin dibentuk menjadi produk yang tidak bulat, berbeda dengan rotan. Saya harap mahasiswa yang lain bisa terinspirasi dari karya Arby dan Prasetiya untuk bermain membuat produk menggunakan bambu,” pungkas Wyna.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1924 seconds (0.1#10.140)