Banjir Menerjang Padangsidimpuan, Ratusan Rumah Terendam dan Jembatan Rusak

Jum'at, 31 Januari 2020 - 11:05 WIB
Banjir Menerjang Padangsidimpuan, Ratusan Rumah Terendam dan Jembatan Rusak
Kondisi jembatan dan sawah yang rusak. Foto/SINDOnews/Zia
A A A
PADANGSIDIMPUAN - Banjir terjadi di Pulo Bauk, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Sumut. Akibatnya, satu unit jembatan penghubung warga dipastikan rusak.

Selain itu, ratusan rumah terendam, sawah dan kolam rusak sehingga para petani dan peternak dipastikan gagal panen. Kepala Desa Manunggang, Jae Siddik Harahap dan Kepala Desa Labuhan Rasoki Rahmat Harahap, Jumat (31/1/2020) pagi mengatakan, banjir pertama kali terjadi sekira pukul 22.30 WIB.

Sejumlah anak sungai dari perbukitan yang berbatas dengan Kabupaten Padanglawas Utara dan kebun PTPN III meluap. Seperti anak Sungai Kali Mati, Padang Sejati dan Padang Silayu yang selama ini debit airnya sangat kecil namun tiba-tiba meluap.

Permukiman penduduk digenangi air setinggi lutut orang dewasa. Jumlahnya ratusan dan total pastinya masih dihitung aparat desa, kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Kepala Desa Manunggang Jae Siddik Harahap menceritakan, sekira pukul 22.00 di dihubungi Kepala Lorong II Misri. Mengabarkan bahwa belasan rumah warga di Padang Sejati sudah digenangi air dengan ketinggian sekira 30 cm.

"Saya lapor ke Camat dan dilanjutkan ke BPBD. Sekira pukul 02.00 dini hari, jembatan Padang Silayu ambruk. Lalulintas ke Desa Labuhan Rasoki dan Tarutung Baru putus total," katanya.

Sementara Kades Labuhan Rasoki Rahmat Harahap menceritakan bahwa sekira pukul 23.00 sudah direndam air di Dusun III dan Lorong Kali Mati.

Ratusan warga mengungsi ke tempat yang aman, karena takut terjadi banjir bandang. Ditambah lagi lingkungan permukiman warga berada di lembah Bukit Barisan kebun karet PTPN III.

Menurut dua Kades tersebut, luas sawah dan kolam yang rusak akibat banjir ini mencapai belasan hektar. Saluran irigasi banyak yang jebol, baik yang dibangun dari Dana Desa maupun APBD Pemkot Padangsidimpuan.

Pantauan di lapangan, kerugian paling banyak dialami Zul Achir Harahap dan Sukri F. Harahap. Kolam yang siap untuk dipanen jebol, dan ribuan ekor ikan hanyut. Kerugian ditaksir lebih 30 juta rupiah.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8455 seconds (0.1#10.140)